Monday, December 17, 2007

Kebangkitan Kembali Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Pandu


Persaudaraan Setia Hati Terate adalah salah satu cabang pencak silat di Indonesia yang sudah mendunia. Persaudaraan Seti Hati Terate atau lebih sering juga hanya disebut PSHT atau kadang-kadang juga SH Terate, bahkan kalau di dekat pusatnya sana, Madiun seringkali hanya disebut T saja, telah berdiri di Komplek Pendidikan Pandu sejak tahun 1990-an. Mulai tahun ajaran 1995/1996, Persaudaraan Setia Hati Terate diwajibkan sebagai salah satu satu pilihan wajib bagi siswa-siswi SMP, SMA, dan STM Pandu. PSHT adalah salah satu dari dua cabang bela diri yang diwajibkan untuk dipilih waktu itu, dan yang satunya adalah INKAI.

Pada awalnya, PSHT Pandu ini diikuti oleh ratusan siswa. Namun seiring beratnya latihan, akhirnya satu per satu siswa pun berguguran. Jangankan sampai sabuk hijau atau putih, bahkan men jadi Warga Tingkat I, sampai sabuk jambon pun mereka sudah mulai berguguran. Sejak tahun ajaran 1996/1997, Persaudaraan Setia Hati Terate ranting Pandu sudah mulai mengukir prestasi dengan mengikuti event-event pertandingan yang cukup bergengsi, di antaranya PORDA Jawa Barat untuk kelas Junior, Piala Wali Kota antar perguruan se Kota Bogor.

Pada bulan Oktober 1996, PSHT Pandu mengirimkan 8 atlet untuk mengikuti PORDA Jawa Barat kelas junior. Semua atlet yang dikirim adalah siswa sabuk jambon. Diikuti oleh 237 cabang perguruan. Dari 8 atlet yang diturunkan, 1 atlet mendapatkan medali emas, 2 atlet mendapatkan medali perak, dan 3 atlet mendapatkan perunggu. Sementara 2 atlet lainnya hanya mendapatkan pengalaman bertempur saja.

Kejayaan PSHT Pandu tidak terlepas dari Mas-Mas Pelatih yang super, di antaranya Mas Edi Sulistyo, M.Pd. Beliau adalah warga dari Ngawi, disyahkan tahun 1983. Beliau juga merupakan atlet Ngawi. Kemudian Mas Drs. Joko Prawoto, kakak kandung Mas Edi Sulityo, warga tahun 1975. Mas Aneng Iskandar, Dipl., yang kebetulan juga guru PPKn di Pandu, adalah warga asli Bogor disyahkan tahun 1987.

Selain ketiga Mas-Mas warga di atas, Mas Drs. Joko Wibowono, warga asli Semarang disyahkan tahun 1984, yang juga atlet PON, juga sangat aktif dan berperan besar dalam perkembangan Persaudaraan Setia Hati Terate.

Seiring kesibukan masing-masing pelatih, sehingga kurangnya waktu untuk melatih, maka untuk sementara waktu PSHT Pandu vakum selama 4 tahun, yaitu mulai tahun 2002 - 2006. Tahun 2007 adalah awal kebangkitan kembali. Saya sendiri, yang kebetulan menulis ini, dulu adalah siswa PSHT Pandu yang menjadi warga angkatan pertama di Sekolah Pandu, dan kebetulan sekarang saya bertugas mengajar bahasa Inggris di sini, disyahkan tahun 1998, bersama dengan Mas Nurdin, SE, Mas Adi, Mas Endang Fatoni.

Saat ini PSHT Pandu mulai dibangkitkan kembali dengan dua orang pelatih inti yaitu saya sendiri dan Mas Zaenal Mustopa, warga syah-syahan tahun 2003 asal Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungangung. Hingga saat ini, siswa yang tercatat aktif sebanyak 54 orang. 53 siswa di antaranya baru saja menyelesaikan ujian kenaikan tingkat dari PRAPOLOS ke POLOS tanggal 15 - 16 Desember 2007 kemarin.

"JAYALAH PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE".

- Siro diro joyo ningrat, lebur dening pangastuti
- Sepiro Gedening Sengsoro yen tinompo amung dadi cobo.

PSHT selalu Memayu Hayuning Bawono.

No comments: